Musnad Imam Ahmad
Musnad Imam Ahmad No. 1905
حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ وَإِنَّ أَرْضَنَا أَرْضٌ بَارِدَةٌ فَذَكَرَ مِنْ ضُرُوبِ الشَّرَابِ فَقَالَ اجْتَنِبْ مَا أَسْكَرَ مِنْ زَبِيبٍ أَوْ تَمْرٍ أَوْ مَا سِوَى ذَلِكَ قَالَ مَا تَقُولُ فِي نَبِيذِ الْجَرِّ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Uyainah bin Abdurrahman] Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dia berkata; Seseorang mendatangi [Ibnu Abbas] dan berkata; "Sesungguhnya aku adalah seseorang dari penduduk Khurasan, dan sesungguhnya negeri kami adalah negeri yang dingin. Lalu ia menceritakan tentang minuman yang ia buat. Maka Ibnu Abbas berkata; Jauhilah segala sesuatu yang memabukkan baik itu berasal dari anggur, kurma atau yang lainnya. Orang tersebut bertanya; Lalu bagaimana dengan Nabidzul Jarr (minuman manis, yang sebagian besar berupa sari kurma biasa disimpan didalam bejana yang terbuat dari tanah liat)? Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Nabidzul Jarr.